Romang, SentralNusantara.com – Dugaan penyalahgunaan anggaran di Desa Jerusu, Kecamatan Pulau Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya, kembali menjadi sorotan. Edo Pelman, warga setempat, mengungkapkan sejumlah ketidakwajaran dalam penggunaan dana desa saat dihubungi SentralNusantara.com, Kamis, 24 Oktober 2024.
Pelman menyatakan bahwa anggaran untuk pembangunan Taman Kanak-Kanak (TK) PAUD sudah dicairkan sebesar 60 persen, namun hingga kini tidak ada tanda-tanda pembangunan. “Pondasi pun belum ada,” ungkapnya, mempertanyakan realisasi proyek tersebut.
Tak hanya itu, proyek pembangunan saluran air sepanjang 84 meter di pusat Desa Jerusu juga terhenti tanpa kejelasan. Pelman juga mengungkap dugaan adanya “dana siluman” dalam anggaran pembangunan lapangan voli senilai Rp15.400.000. Sementara, sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun 2022 sebesar Rp92.588.030 tidak pernah dilaporkan secara transparan kepada masyarakat.
“Masyarakat terus menuntut pertanggungjawaban anggaran tersebut, namun sampai sekarang belum ada respons dari pemerintah desa,” ujar Pelman. Ia menambahkan bahwa beberapa proyek tampaknya hanya ada di atas kertas, tanpa ada realisasi di lapangan.
Masyarakat setempat telah melaporkan dugaan penyalahgunaan ini kepada pihak berwenang, termasuk Inspektorat, Bupati, Polres, dan Kejaksaan. “Inspektorat sudah turun untuk audit, tapi kami masih menunggu hasilnya,” katanya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, proyek-proyek yang dipertanyakan meliputi pembangunan TK PAUD Akualu senilai Rp320.529.230, pembuatan saluran air Rp133.765.000, dan penambahan jaringan air bersih Rp125.000.000. Selain itu, Silpa tahun 2022 sebesar Rp92.588.030 juga menjadi fokus utama masyarakat dalam menuntut transparansi.
Masyarakat berharap hasil audit Inspektorat dapat segera diumumkan agar isu ini tidak semakin simpang siur di publik. “Jika terbukti ada kerugian negara, kami meminta Inspektorat bertindak tegas, objektif, dan tanpa pandang bulu,” tutup Pelman
