AMBON,SentralNusantara.com — Ketua Walubi Maluku, Wilhemus Jauwerissa, menegaskan bahwa polemik terkait Surat Keputusan (SK) Walubi yang belakangan ramai dibicarakan tidak semestinya ditanggapi, terutama oleh pihak yang dianggap tidak memiliki kewenangan.
Menurut Wilhemus, persoalan SK bukan merupakan ranah Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi).
“Itu bukan urusan mereka sebagai Permabudhi. Mereka tidak perlu mencampuri SK Walubi,” ujarnya di Ambon, Senin (17/11/25).
Wilhemus menjelaskan, Walubi secara nasional hadir di Indonesia sejak 1997, sementara di Maluku organisasi itu telah beroperasi sejak 2010. Karena itu, ia menilai isu mengenai legalitas maupun keberadaan SK tidak lagi layak dipersoalkan.
“Hal-hal seperti SK itu tidak harus dipertanyakan. Walubi memang sudah ada sejak lama,” katanya.
Ia juga menyayangkan sikap pihak tertentu yang dinilai ikut mengatur urusan internal organisasi lain.
“Dia itu berhak apa? Sama seperti ikut mengatur rumah tangga orang,” ujarnya.
Lebih jauh, Wilhemus memaparkan kronologi penggunaan cap organisasi pada masa lalu. Sebagai pendeta yang ditahbiskan oleh Bhikku dari Manado, ia menyebut aktivitas keagamaan saat itu diterbitkan atas nama Yayasan Suwarnagiri Tirta, bukan Walubi, dan menggunakan cap resmi yayasan.
“Saya punya cap Walubi, tetapi tidak pernah menggunakannya untuk hal-hal seperti itu. Yang mengatur semua ini adalah yayasan, bukan Walubi,” tuturnya.
Ironisnya, lanjut Wilhemus, pihak yang kini mempersoalkan SK justru sebelumnya telah menikmati manfaat administratif, seperti akta nikah dan buku nikah.
“Mereka sudah memakai, sudah bicara ke mana-mana. Sekarang baru mencari-cari masalah, padahal persoalannya hanya soal perbedaan cap,” katanya.
Ia menegaskan bahwa cap Walubi berbeda dengan cap yayasan di bawah Permabudhi sehingga tidak semestinya dipertentangkan.
Menutup pernyataannya, Wilhemus kembali menegaskan bahwa Walubi tidak pernah campur tangan dalam persoalan tersebut.
“Walubi adalah lembaga yang menghindari hal-hal seperti itu. Itu bukan kebenaran menurut Walubi,” ujarnya.






