Ambon, SentralNusantara.com – Warga muslim di Kota Ambon kembali dapat mengikuti Salat Idul Fitri 1445 Hijriah di Lapangan Merdeka pada Rabu (10/04/2024). Salat Id ini merupakan yang pertama kali digelar setelah 20 tahun terakhir. Salat di Lapangan Merdeka terakhir dilakukan tahun 2004, paska konflik sosial melanda provinsi itu.
Pantauan Media ini, sejak pukul 06.30 WIT, lapangan seluas 2,25 hektare itu sudah dipadati oleh warga. Ada yang datang sendirian maupun bersama keluarga. Panitia telah bersiaga di sisi kiri dan kanan pintu masuk, membimbing warga untuk mengisi saf yang telah disediakan.
“Kita bersyukur setelah 20 tahun (pascakonflik sosial) akhirnya kita bisa kembali salat perdana di Lapangan Merdeka Ambon,” kata Ustaz Muhammad Attamimi dalam khotbahnya.
Attamimi menyampaikan bahwa inisiatif pelaksanaan salat Id datang dari Gubernur Maluku, Murad Ismail. Menurutnya, gubernur berharap salat Id ini bisa dilakukan secara rutin di Lapangan Merdeka.
“Gubernur Maluku (Murad Ismail) yang berinisiatif dan meminta salat id kembali digelar di sini (Lapangan Merdeka) sekaligus agar beliau bisa dekat dengan masyarakat di akhir masa jabatannya,” jelasnya.
Attamimi menyatakan bahwa ini merupakan momentum sakral dan karunia dari Allah SWT. Tanpa karunia-Nya, salat ini tidak akan terjadi.
“Ya Allah yang pemurah, selalu berikan kami limpahan karunia-Mu. Tanpa izin dari-Mu di pagi hari ini kita tak bisa salat berjemaah di sini (Lapangan Merdeka),” ujarnya.
Di akhir khotbahnya, Attamimi mengajak umat muslim di Kota Ambon untuk berdoa agar Allah SWT menyempurnakan anugerah Ramadan yang baru saja berlalu.
“Ya Allah, kami selalu mendambakan kemuliaan dan karunia-Mu ya Allah. Sempurnakan anugerah Ramadan ini yang ditutup dengan salat Id berjemaah,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang jemaah salat Id, Boy Ali, mengaku sangat senang akhirnya salat Id bisa kembali dilaksanakan di Lapangan Merdeka. Dia merasa momen ini seperti bernostalgia kembali ke masa kecilnya.
“Dulu waktu salat bersama ayah dan ibu. Kini sudah berbeda, datang bersama anak istri. Seperti bernostalgia kembali lagi ingat masa kecil,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa Kota Ambon sudah benar-benar aman sehingga tidak perlu lagi was-was. Baginya, ini juga merupakan bukti toleransi dan kemajemukan di Kota Ambon karena lokasi lapangan berdekatan dengan Gereja Maranatha.
“Ini bukti toleransi antar umat beragama di Kota Ambon, Maluku. Ambon sudah damai jadi sudah seharusnya hilangkan rasa was-was,” ungkapnya