Perhelatan World Water Forum di Bali, PUPR Dorong Kapasitas Pengendalian Banjir

Jakarta, SentralNusantara.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyoroti potensi peningkatan kapasitas pengendalian banjir yang akan didapat dari perhelatan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei 2024.

“Peningkatan kapasitas di mana mendapatkan pengetahuan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitas pejabat dan tenaga teknis Kementerian PUPR dalam mengelola dan mengatasi masalah banjir,” ujar Staf Khusus (Stafsus) Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.

Firdaus Ali juga menekankan bahwa perhelatan World Water Forum dapat menjadi pendorong transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana kesempatan untuk mendapatkan akses terhadap ilmu dan teknologi terbaru dan terbaik dalam pengelolaan sumber daya air dan pengendalian banjir.

Selain itu, World Water Forum juga diharapkan menjadi arena pembelajaran bersama. Forum ini memungkinkan Kementerian PUPR untuk mempelajari pendekatan dan solusi yang telah berhasil diterapkan di negara lain dalam mengatasi banjir.

Tidak hanya sebagai ajang pembelajaran, World Water Forum juga diharapkan dapat menjadi penggerak dalam penggalangan dana. Forum ini bisa menjadi platform untuk menggalang dukungan finansial yang berkelanjutan dari komunitas internasional untuk proyek-proyek mitigasi banjir di Indonesia.

Dalam persiapan menyambut World Water Forum Ke-10 di Bali, Indonesia, 18-25 Mei 2024, Kementerian PUPR terus memastikan kesiapan pelaksanaan forum air tingkat dunia tersebut.

Sebagai tuan rumah World Water Forum Ke-10, Indonesia memiliki peran penting dalam menyediakan platform global bagi para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai isu terkait pengelolaan air.

World Water Forum Ke-10 yang mengusung tema “Water for Shared Prosperity” diharapkan menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dan komitmen dalam upaya global mengatasi tantangan pengelolaan air.

World Water Forum Ke-10 terdiri atas tiga proses utama, yaitu Proses Politik, Proses Regional, dan Proses Tematik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Proses Tematik meliputi enam sub-tema yang nantinya akan didiskusikan bersama untuk mencari common goals secara global.

Enam sub-tema tersebut meliputi Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation and Hydro-diplomacy, Sustainable Water Finance, dan Knowledge and Innovation.

Sementara itu, proses regional meliputi Asia Pasifik, Amerika, Afrika, dan Mediterania. Untuk Proses Politik terdiri dari 5 tingkat, yaitu Head of States, Parliamentarian, Ministerial, Local Authorities, dan Basin Authorities.

Pos terkait