Wamen Isyana Bagoes Oka Paparkan Pentingnya Infrastruktur dalam Upaya Pencegahan Stunting

Jakarta, SentralNusantara.com – Mewakili Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Menko Dukbangga), Wihaji, Wakil Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, turut hadir dalam kegiatan Audiensi Infrastruktur Ketahanan Bencana yang dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Selasa (14/01/2024) di Jakarta.

Kehadiran Wamen Isyana ini merupakan bagian dari dukungannya terhadap Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Isyana mengemukakan mengenai program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang sangat membutuhkan dukungan pembangunan infrastruktur dari kementerian terkait untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting di Indonesia.

Wamen Isyana menjelaskan, “Anggaran kami terbatas dan perlu dukungan kolaborasi dari banyak pihak,” seraya menunjukkan data terkini yang mencatat ada 8.682.170 Keluarga Risiko Stunting (KRS) dari total 42.990.996 keluarga sasaran.

Lebih lanjut, Wamen Isyana menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur sangat diperlukan untuk mewujudkan cita-cita ke-4 Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden yang bertujuan membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia, serta upaya mencapai Generasi Emas pada tahun 2045. “Guna mencapai Generasi Emas 2045, prioritas yang harus diintervensi adalah keluarga,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri sejumlah Menteri dan Wakil Menteri tersebut, Wamen Isyana menyampaikan data penting yang dimiliki Kemendukbangga/BKKBN, di antaranya: 1.933.048 KRS tidak memiliki akses air minum layak, 3.760.390 KRS tidak memiliki jamban yang layak, dan 5.552.495 KRS tinggal di rumah yang tidak layak huni.

Menanggapi hal tersebut, Menko AHY dan Menko Pratikno sepakat bahwa salah satu prioritas strategis yang perlu segera dikerjakan adalah pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi untuk mendukung penurunan angka stunting. Selain itu, program lainnya seperti pembangunan infrastruktur kesehatan dasar, ruang terbuka ibu dan anak, serta penanganan kebencanaan juga menjadi fokus utama.

Untuk mempercepat pencapaian program, kedua Menko sepakat untuk segera membentuk kelompok kerja (pokja) lintas kementerian/lembaga terkait guna melakukan sinkronisasi program kerja utama. “Pokja kecil lintas kementerian/lembaga terkait akan segera dibentuk,” ujar Menko AHY.

Kemendukbangga/BKKBN adalah lembaga yang bertanggung jawab dalam mengendalikan jumlah penduduk melalui program kependudukan dan keluarga berencana serta peningkatan kualitas SDM Indonesia. Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021, Kemendukbangga/BKKBN juga ditunjuk sebagai Ketua Koordinator Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.

Sumber: Media Center Kemendukbangga/BKKBN.

Pos terkait