Pemkab Malra Gencar Lakukan Inovasi dalam Diversifikasi Konsumsi Pangan

Langgur, SentralNusantara.com – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) tengah mengambil langkah tegas dalam upaya mengurangi ketergantungan pada komoditas beras dan meningkatkan keragaman konsumsi pangan. Penjabat (Pj) Bupati Malra, Jasmono, menyoroti kebutuhan mendesak akan diversifikasi pangan sebagai kunci menuju kemandirian dan kedaulatan pangan yang lebih kokoh.

Dalam acara peluncuran program Enbal @l-kalori dan sosialisasi menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), Jasmono menyampaikan bahwa masalah ketergantungan pada beras masih menjadi persoalan serius. Untuk mengatasi hal ini, langkah-langkah konkret telah dirancang.

Salah satu strategi yang diusung adalah membatasi konsumsi beras lokal. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan lonjakan impor beras dari luar daerah. Namun, langkah ini diimbangi dengan upaya penganekaragaman konsumsi pangan, di mana kebutuhan akan beras bisa terpenuhi melalui sumber-sumber pangan lokal yang lebih beragam.

Jasmono juga menjelaskan bahwa langkah-langkah tersebut didukung oleh kebijakan resmi, seperti penetapan jenis pangan lokal sebagai cadangan daerah dan gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan lokal. Selain itu, upaya percepatan ini diperkuat dengan implementasi menu pangan B2SA.

Dalam konteks ini, pentingnya peran aktif semua pihak termasuk pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat menjadi sorotan. Pemerintah bertindak sebagai regulator, fasilitator, motivator, dan dinamisator, sementara perguruan tinggi dan dunia usaha memberikan dukungan produksi, modal, inovasi, dan teknologi pangan. Sementara masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam memproduksi, mengolah, dan memasarkan pangan lokal.

Upaya penganekaragaman konsumsi pangan melalui pengolahan produk lokal seperti enbal dan umbi-umbian, serta pemanfaatan lahan pekarangan, dianggap sebagai langkah yang prospektif. Selain itu, promosi dan pencitraan pangan lokal yang sehat perlu terus menerus dilakukan.

Di akhir pernyataannya, Jasmono menekankan bahwa diversifikasi konsumsi pangan adalah kunci untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber pangan saja, dan bahwa inovasi dalam produk pangan lokal perlu terus dikembangkan.

Pos terkait