Hotel Santika Premiere Ambon Angkat Legenda Tanjung Marthafonz Lewat Program “Santika Sahabat Bumi”

Ambon, SentralNusantara.com – Hotel Santika Premiere Ambon kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan melaksanakan program “Santika Sahabat Bumi” yang digelar pada November 2025 di kawasan Tanjung Marthafonz, Desa Poka, Pulau Ambon. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari gerakan nasional Santika Indonesia Hotels & Resorts dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), tetapi juga menjadi upaya melestarikan situs sejarah yang sarat nilai budaya, yakni legenda cinta abadi Martha dan Alfonzo.

Sejak diadopsi pada 2015, perkembangan SDGs di Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dengan capaian 62,5% dari total target yang dapat dievaluasi. Dengan sisa waktu lima tahun menuju 2030, kolaborasi lintas sektor terus diperkuat, termasuk kontribusi sektor swasta. Santika Indonesia Hotels & Resorts, dengan 114 unit hotel di lebih dari 50 kota di Indonesia, turut ambil bagian melalui program “Spirit of Sustainability” yang dilaksanakan serentak pada 25 April 2025 sebagai momentum Hari Bumi. Peresmian program utama berupa pengaktifan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di The ANVAYA Beach Resort – Bali dilakukan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama sejumlah pejabat dan perwakilan manajemen Santika Indonesia.

Selain implementasi PLTS yang kini digunakan pada delapan unit hotel, Santika Indonesia Hotels & Resorts juga menggiatkan program “Santika Sahabat Bumi” yang menargetkan pengumpulan 40 kilogram sampah dari setiap hotel anggota jaringan secara rutin hingga akhir 2025. Marcomm Manager Santika Indonesia, Prita Gero, menjelaskan bahwa gerakan ini dilakukan serentak di seluruh hotel mulai dari jaringannya yang paling ekonomis hingga unit premium seperti The Samaya dan The Kayana.

Sebagai bagian dari pelaksanaan program di bulan November, Hotel Santika Premiere Ambon memilih Tanjung Marthafonz sebagai lokasi pembersihan. Area tersebut merupakan tempat bersejarah yang menyimpan legenda kisah cinta tragis antara Martha, gadis penjual sagu asal Poka, dan Alfonzo, seorang komandan Portugis. Hubungan mereka yang mendapat tentangan berujung pada perpisahan memilukan pada tahun 1571. Dalam momen penuh haru di tepi pantai, Martha yang tak sanggup melepas kekasihnya melompat ke laut menyusul kapal Alfonzo. Mengetahui hal itu, Alfonzo ikut menyelam sebagai tanda kesetiaan. Keduanya hilang ditelan ombak, dan lokasi tersebut hingga kini dikenang sebagai Tanjung Marthafonz, simbol cinta abadi yang melampaui perpisahan.

Pelaksanaan “Santika Sahabat Bumi” di Tanjung Marthafonz dilakukan melalui kolaborasi antara Hotel Santika Premiere Ambon, Komunitas The Mulung, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon. Melalui kegiatan tersebut, berhasil dikumpulkan 20 kantong sampah dengan total berat 250 kilogram.

Selain kegiatan pembersihan, Santika Indonesia Hotels & Resorts secara berkelanjutan telah menerapkan berbagai upaya ramah lingkungan, antara lain penggunaan amenities bebas plastik, penerapan desain arsitektur hijau dengan area terbuka lebih luas, pengembangan regenerative tourism, daur ulang sampah, hingga pembangunan unit hotel di kota-kota kelas 2 dan 3 untuk membuka lapangan kerja baru serta membantu pengentasan kemiskinan. Seluruh langkah ini didorong oleh tekad perusahaan untuk menanamkan budaya berkelanjutan bagi seluruh karyawan.

Sebagai informasi, Hotel Santika Premiere Ambon merupakan hotel bintang empat yang terletak di Jl. Jendral Sudirman No. 88. Hotel ini memiliki 143 kamar dengan enam tipe berbeda: Deluxe Hill View, Deluxe Bay View, Premiere, Executive, Deluxe Suite, dan Santika Suite. Selain itu, tersedia lima ruang meeting dan satu ballroom berkapasitas 10 hingga 1.000 orang, serta Gandaria Restaurant yang menyajikan berbagai hidangan tradisional khas Nusantara. Dengan fasilitas lengkap dan lokasi strategis, Hotel Santika Premiere Ambon terus berkomitmen menghadirkan pelayanan dari hati sekaligus mendukung program keberlanjutan nasional.

Pos terkait