Wali Kota Ambon Hadir di Podcast PYC, Sampaikan Testimoni Mendalam Soal Kepemimpinan dan Pelayanan Publik

Ambon, SentralNusantara.com – Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, bersama Bupati Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ina Kartika Sari, menjadi dua peserta terpilih mewakili 25 peserta Program Kepemimpinan Pemerintahan Daerah (KPPD) untuk hadir dalam Podcast Purnomo Yusgiantoro Center (PYC). Podcast ini digelar oleh PYC selaku penyelenggara KPPD bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

Kehadiran kedua kepala daerah tersebut bertujuan memberikan testimoni mengenai rangkaian kegiatan KPPD yang telah mereka jalani, baik selama pelatihan di Lemhannas RI maupun saat mengikuti sesi pembelajaran di Singapura.

Dalam podcast, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menegaskan bahwa materi tentang pelayanan publik menjadi bagian paling berkesan dan relevan bagi dirinya.
“Kalau saya tentu materi tentang pelayanan publik, karena itu inti dari kita menjadi pejabat publik. Penyampaian dari Menteri Koordinator Public Policy dan Pertahanan, Pak Chan Chun Sing, dan mantan Perdana Menteri Goh Chok Tong sangat luar biasa. Mereka bukan hanya akademisi, tetapi pelaku yang memahami teori sekaligus praktik,” ungkapnya.

Ia menilai pendekatan pembelajaran yang menggabungkan aspek akademis dan pengalaman praktis sangat efektif dalam meningkatkan kapasitas kepemimpinan. Menurutnya, banyak dinamika lapangan yang tidak dapat dijelaskan melalui teori semata, sehingga dialog dengan para pemimpin berpengalaman memberi nilai tambah besar.

Wattimena juga menceritakan bahwa dirinya secara khusus menanyakan makna pemimpin-pelayan kepada Goh Chok Tong, konsep yang menurutnya sangat penting bagi pejabat publik. Pesan yang diterimanya sangat membekas.
“Yang pertama harus menjadi contoh, punya integritas, dan pastikan fokus untuk melayani masyarakat, bukan melayani pribadi. Itu pesan penting yang saya dapatkan,” ujarnya.

Ia kemudian menyoroti penyampaian Menteri Chan Chun Sing yang menegaskan esensi pejabat publik sebagai pelayan masyarakat.
“Beliau menyampaikan bahwa pejabat itu bukan untuk dilayani. Namanya pelayan, jangan minta dilayani, karena kita yang harus melayani. Jika pemimpin keluar dengan definisi seperti itu, berarti mereka betul-betul bekerja keras,” tuturnya.

Menurut Wali Kota Ambon, pesan mengenai integritas, keteladanan, dan orientasi pelayanan publik menjadi pedoman penting bagi setiap pejabat.
“Integritas adalah petunjuk utama kita sebagai pejabat publik. Dari situ baru muncul kemauan untuk menerima pemikiran lain. Kalau tidak, tidak bisa. Itu yang saya dapatkan dan bagi saya sangat luar biasa,” tutupnya.

Pos terkait