Pemkot Tual Luncurkan SAPA 129, Perkuat Perlindungan Perempuan dan Anak

Tual, SentralNusantara.com – Pemerintah Kota Tual secara resmi meluncurkan layanan hotline call center SAPA 129 sebagai langkah percepatan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Peluncuran dilakukan dalam rangkaian kegiatan “Sosialisasi Hak-Hak Perempuan” yang berlangsung di Aula Balai Kantor Wali Kota Tual pada Senin, 21 April 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual, khususnya pada poin keempat yang menekankan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Dalam sambutannya, Wali Kota Tual, Akhmad Yani Renuat, mengungkapkan bahwa berdasarkan data aplikasi SIMFONI PPA, tercatat 103 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Tual selama periode 2022 hingga 2024. Sementara hingga 21 April 2025, sudah terdapat lima kasus baru, terdiri dari tiga kasus kekerasan terhadap perempuan dan dua terhadap anak.

“Angka ini menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi persoalan serius yang harus kita tangani bersama. Dibutuhkan sinergi dari semua pihak, mulai dari keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, hingga pemerintah di semua tingkatan,” ujar Wali Kota.

Secara nasional, data juga menunjukkan tren peningkatan, dengan 15.309 kasus pada tahun 2023 dan naik menjadi 16.239 kasus pada tahun 2024. Hal ini menegaskan urgensi upaya preventif dan responsif yang terkoordinasi secara cepat.

Sebagai bentuk komitmen daerah, selain SAPA 129 yang terhubung langsung dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA), Pemkot Tual juga menyediakan layanan pengaduan berbasis WhatsApp di nomor 0812-4860-3575 yang dikelola oleh Dinas P3AP2KB Kota Tual.

Wali Kota Renuat menekankan pentingnya penguatan lembaga layanan seperti P2TP2A agar mampu memberikan pendampingan dan penanganan maksimal terhadap korban kekerasan. Ia juga mengajak masyarakat untuk menanamkan nilai kasih sayang dalam keluarga sebagai benteng utama dalam pencegahan kekerasan.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya perlindungan dan kesetaraan hak bagi perempuan dan anak. Ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab negara dalam melindungi warganya,” tegasnya.

Di akhir sambutannya, Wali Kota menyerukan komitmen bersama untuk menciptakan Kota Tual yang damai, religius, dan harmonis sebagai lingkungan yang aman bagi seluruh warganya, khususnya perempuan dan anak.

Pos terkait