Ambon, SentralNusantara.com – Tim Penggerak PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Ambon menggelar lomba kebersihan dan kerapihan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka menyongsong HUT ke-450 Kota Ambon, 7 September 2025.
Namun, suasana berbeda terjadi saat tim penilai mendatangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Kamis (28/8/2025). Tim yang dipimpin Ketua DWP Ambon, Sartje Sapulette, mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu pejabat Dinkes, dr. Yusda Tuharea, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.
“Waktu kami masuk, kami sudah sapa baik-baik, tapi tidak dibalas. Malah ibu dokter bertanya dengan wajah tidak ramah, ‘Ibu ni dong dari mana? Mau perlu deng sapa?’ Setelah dijawab kami dari tim penilai lomba, beliau menjawab dengan nada ketus, ‘Oh tim penilai? Abis sudah katong berkas-berkas talamburang. Kantor begini mau ranking terakhir jua seng apa-apa o’,” ungkap Sapulette dengan nada kecewa.
Menurutnya, dari 23 OPD yang mengikuti lomba, hanya Dinas Kesehatan yang menunjukkan sikap tidak kooperatif. Karena itu, tim penilai memutuskan tidak memberikan penilaian untuk OPD tersebut.
“Semua OPD lain menyambut baik dan mempersiapkan ruangan mereka sebaik mungkin. Tapi di Dinkes, kami justru mendapat perlakuan yang tidak sopan. Jujur kami kecewa, sehingga penilaian untuk mereka tidak ada,” tegasnya.
Sapulette berharap Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon dapat menertibkan ASN yang tidak menunjukkan etika dalam menjalankan tugas.
“Kalau kepada kami saja seperti ini, bagaimana pelayanan mereka kepada masyarakat? Kami harap Pak Wali dan Ibu Wawali bisa menertibkan agar ke depan tidak terulang lagi,” ujarnya.
Sebagai informasi, lomba kebersihan OPD berlangsung selama tiga hari, 26–28 Agustus 2025, melibatkan 23 OPD di Kota Ambon. Penilaian mencakup kebersihan ruang kerja, toilet, dan ruang terbuka hijau, termasuk kantor OPD di luar Balai Kota.