Ambon, SentralNusantara.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, menilai bahwa Maluku memiliki potensi ekonomi yang besar dan dapat menarik investor. Namun, Arsjad menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk mengoptimalkan potensi tersebut.
“Banyak potensi di Maluku yang bisa dikelola, tetapi sebagai investor, kami membutuhkan kerjasama yang solid dengan pemerintah dan masyarakat,” ujar Arsjad Rasjid, usai menghadiri forum bisnis dan pameran UMKM di Santika Hotel pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Arsjad mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi di Maluku, namun ia menekankan bahwa investasi memerlukan jaminan kelancaran dan keamanan usaha. “Sebagai pengusaha, saya tentunya ingin usaha berjalan lancar dan aman. Kami akan mencari titik temu bersama pemerintah karena investasi akhirnya akan menciptakan lapangan pekerjaan baru,” tandasnya.
Dia menambahkan bahwa Maluku memiliki potensi sumber daya alam dan perikanan yang luar biasa, dan pertumbuhan ekonominya harus lebih baik dari yang ada saat ini. “Untuk menarik investor, kita harus berbicara soal kesejahteraan dan lapangan pekerjaan yang dihasilkan dari investasi,” tegas Arsjad.
Ketua KADIN Maluku, M.A.S. Latuconsina, mengungkapkan harapannya agar KADIN Maluku dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi. “Kami berharap kerjasama antara KADIN dan pemerintah daerah bisa selaras, meskipun selama ini ada beberapa ketidaksesuaian,” ujar Sam, panggilan akrab Latuconsina.
Latuconsina juga menyoroti pentingnya forum bisnis yang digelar dalam Rapimprov KADIN Maluku. Forum ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan investasi dan mencari solusi bersama pemerintah daerah. “Forum bisnis ini penting untuk mengurai kendala investasi dan mencari solusi bersama pemerintah,” tambah Sam.
Awalnya, forum bisnis ini direncanakan akan dihadiri oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, namun jadwalnya telah diubah. Sam menambahkan bahwa forum bisnis berikutnya akan dilaksanakan pada Musprov di bulan Desember, setelah adanya gubernur baru. “Kami akan agendakan forum yang lebih matang di Musprov untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Maluku,” tutupnya.