Tim Paslon Desak KPU Tual Transparan Tentukan Lokasi TPS pada Pilkada 2024

Tual, SentralNusantara.com – Kekhawatiran mengenai penempatan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di rumah warga muncul dalam rapat koordinasi yang digelar oleh Bawaslu Kota Tual pada Minggu (29/9/2024) di Kedai KK Bos Tual.

Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual, Zainal Gainal Abidin, meminta KPU Kota Tual untuk transparan dalam menentukan lokasi TPS guna menghindari potensi kerawanan saat Pilkada 2024.

Zainal menegaskan bahwa penempatan TPS di rumah warga dapat menimbulkan kecurigaan dan mempengaruhi kepercayaan terhadap proses pemilihan. Ia meminta agar KPU menetapkan lokasi TPS di tempat umum yang mudah diakses oleh masyarakat. “Anggaran yang diberikan Pemerintah Daerah cukup besar untuk pelaksanaan Pilkada, jadi TPS harus ditempatkan di tempat umum agar masyarakat leluasa menggunakan hak pilihnya pada 27 November nanti,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Usman Tamnge dan Baharuddin Faravovan, Hi. Dullah Notanubun, menekankan pentingnya proses rekrutmen Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang transparan dan bebas intervensi. Ia berharap agar rekrutmen KPPS berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Sejalan dengan pandangan tersebut, Liaison Officer (LO) pasangan calon Wali Kota Hi. Akhmad Yani Renuat dan Wakil Wali Kota Hi. Amir Rumra, Gasandi Renfaan, juga mendukung desakan agar TPS tidak ditempatkan di rumah warga dan rekrutmen KPPS dilakukan secara jujur dan terbuka.

Ketua Bawaslu Kota Tual, M. Sofyan Rahayaan, dengan tegas menyatakan bahwa TPS di rumah pasangan calon atau pihak terkait tidak diperbolehkan. “TPS di rumah Paslon tentu tidak diperbolehkan. Kami akan berkoordinasi untuk memastikan hal ini tidak terjadi agar citra lembaga tetap terjaga,” ujarnya.

Meski demikian, Ketua KPU Kota Tual, Muttaqin Ali Renhoran, yang hadir dalam rapat tersebut, memilih tidak menanggapi pertanyaan dan usulan dari para tim pasangan calon. Sikap diamnya menimbulkan kekecewaan di kalangan peserta rapat, yang berharap adanya klarifikasi terkait isu-isu krusial ini.

Pos terkait