Langgur, SentralNusantara.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malra, Basuki Oat, mengumumkan bahwa pada Pemilu serentak 2024, tingkat partisipasi pemilih di Malra untuk pemilihan DPRD Kabupaten/Kota mencapai 81,28 persen. Meskipun angka ini cukup tinggi, namun masih di bawah standar nasional sebesar 81,7 persen.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Bupati, dan Wakil Bupati yang akan dilaksanakan pada November mendatang, tingkat partisipasi sebelumnya dijadikan sebagai tantangan.
Basuki Oat menegaskan kepada 573 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang dilantik agar tidak terlibat dalam kampanye calon tertentu. Mereka harus bertindak sebagai wasit yang adil dan netral dalam proses pemilihan. Sumpah dan janji yang diucapkan bukanlah hanya sekadar untuk manusia, tetapi juga untuk Tuhan.
Sementara itu, Penjabat Bupati Malra, Jasmono, menekankan pentingnya PPS untuk bekerja sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku agar proses pemilihan di setiap desa berjalan lancar, aman, jujur, dan adil. Mereka harus memahami secara mendalam aspek teknis peraturan perundang-undangan, menjaga integritas, netralitas, dan tidak terpengaruh oleh pihak manapun.
Jasmono juga mendorong PPS untuk berkomunikasi dengan semua pihak di desa dan tidak terpengaruh oleh intervensi dari pihak manapun. Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa Pemilu berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.
Pemilu harus menjadi momentum bagi masyarakat untuk menentukan pemimpinnya tanpa adanya intimidasi atau paksaan. Dengan kerjasama dan komitmen semua pihak, diharapkan pelaksanaan Pemilu serentak berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan bagi seluruh rakyat Malra.