Maluku Barat Daya, SentralNusantara.com – Masyarakat Pulau Liran, Kecamatan Wetar Barat mendambakan pembangunan embung-embung untuk memastikan ketersediaan air bersih di wilayah mereka.
Pasalnya, sejauh ini masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Air di pulau paling ujung di Maluku yang berbatasan laut dengan Republik Timor Leste ini memaksa penduduk mengonsumsi air payau, dan bila musim kemarau tiba, mereka harus mengambil air dari Pulau Wetar menggunakan perahu.
Kepala Desa Liran, Lazarus Mabala, kepada media ini mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengambil langkah untuk mendatangi Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku guna berkoordinasi mengenai proyek pengadaan air bersih di Pulau Liran. Ada beberapa usulan agar dibangun embung-embung mengingat kondisi geografis pulau yang mendukung pembangunan penampungan air tersebut.
“Kami sudah menyiapkan proposal permintaan pembangunan embung-embung serta pengeboran sumur dalam. Proposal ini akan disampaikan ke pihak BWS dengan harapan agar dalam waktu yang tidak lama ada pengalokasian anggaran dari APBN untuk pekerjaannya,” kata Mabala.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan air bersih sangat mendasar dan ikut berkontribusi pada pembangunan, baik pembangunan manusia maupun di berbagai sektor. Hal ini bahkan menjadi perhatian khusus dari presiden terpilih, Prabowo Subianto. Apalagi Pulau Liran adalah beranda terdepan NKRI yang sangat membutuhkan perhatian dari negara.
Menurutnya, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten sehingga keinginan masyarakat untuk akses air bersih ini dapat pula didorong oleh pemerintah daerah.
“MBD sangat luas. Harus ada intervensi yang banyak dari pemerintah pusat untuk pembangunan. Makanya terobosan ini kami ambil untuk mendorong,” ungkap Mabala.