Ambon, SentralNusantara.com – Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon mulai melakukan penataan lingkungan dengan fokus pada pemangkasan pohon (penopingan) dan pembenahan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di sejumlah titik wilayah Kota Ambon.
Langkah ini diambil sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi bahaya pohon tumbang akibat cuaca ekstrem. Kepala DLHP Kota Ambon, Janes Hehamahua, menjelaskan bahwa pemangkasan dilakukan menyusul tingginya curah hujan disertai angin kencang yang berpotensi menumbangkan pohon pelindung, terutama yang mengalami pelapukan batang dan akar.
“Sudah ada beberapa kejadian pohon tumbang yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Karena itu, kami ambil tindakan cepat bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ungkap Hehamahua, Senin (tanggal sesuai publikasi).
Pemangkasan diprioritaskan di lokasi rawan seperti Jalan Sultan Hairun, Jalan Ina Tuni, Jalan Dewi Sartika, Jalan Wolter Monginsidi, dan Jalan Sisingamangaraja. Fokus utamanya adalah pohon di tepi jalan, median jalan, dan ruang terbuka hijau (RTH) publik.
Adapun jenis tindakan yang dilakukan mencakup:
Pemangkasan ranting untuk pohon yang terlalu rindang,
Penopingan untuk pohon yang menjulang terlalu tinggi,
Penebangan total jika pohon dalam kondisi mati atau keropos, dengan tingkat pelapukan lebih dari 30% dan kemiringan lebih dari 30°.
DLHP juga secara rutin memeriksa kesehatan pohon, termasuk kondisi batang, akar, kemiringan, serta tajuk pohon.
Masyarakat diimbau untuk ikut berperan aktif menjaga keselamatan lingkungan dengan memangkas ranting pohon besar di sekitar rumah serta tidak berteduh di bawah pohon saat hujan lebat disertai angin.
Selain penataan pohon, DLHP juga membenahi sejumlah TPS agar lebih bersih dan tertata. Salah satu lokasi yang ditata adalah TPS di Jalan Ir. Putuhena, Wailela, Kecamatan Teluk Ambon. Proses pembersihan bahkan dilakukan hingga malam hari untuk menjaga kebersihan kota.
Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Ambon juga berencana menambah armada pengangkut sampah pada tahun 2025. Proses pengadaan truk saat ini tengah berlangsung.
“Masalah persampahan masuk dalam 17 program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Jadi ini menjadi perhatian serius dan perlu ditangani secara berkelanjutan,” tutup Hehamahua.