Tiakur, SentralNusantara. Com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menggelar kegiatan “Pengembangan Kesenian Tradisional Melalui Peningkatan Kapasitas Guru Muatan Lokal Seni Budaya” di Aula Penginapan Golden Nusantara, Tiakur, mulai 9 hingga 11 Desember 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan tujuan memperkuat kompetensi dalam mengintegrasikan seni tradisional ke dalam pembelajaran.
Bupati Maluku Barat Daya, melalui Asisten III Setda Yafet Lelatobur, dalam sambutannya menyatakan pentingnya kegiatan ini untuk menanamkan kecintaan terhadap seni budaya lokal di kalangan generasi muda. “Penguatan seni budaya di sekolah menjadi langkah strategis dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal. Guru memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam mengajarkan dan memajukan seni budaya daerah,” ujar Lelatobur.
Ia menambahkan bahwa Kabupaten Maluku Barat Daya selama ini dikenal dengan kekayaan seni budaya yang sarat nilai moral, sosial, filosofis, dan spiritual. Tradisi Kalwedo, misalnya, mengajarkan nilai persahabatan, persaudaraan, dan penghormatan terhadap kemanusiaan. Namun, di tengah derasnya arus globalisasi dan pertukaran budaya, apresiasi terhadap seni tradisional semakin menurun, khususnya di kalangan generasi muda.
“Fakta bahwa seni budaya lokal mulai tergerus adalah realitas yang tidak dapat diabaikan. Jika tidak ada langkah serius, kekayaan seni budaya ini lambat laun akan punah, sebagaimana bahasa daerah yang jumlah penuturnya semakin berkurang,” lanjutnya.
Buku Ajar dan Kerja Sama dengan Akademisi
Sebagai upaya pelestarian, Dinas Pendidikan telah mengembangkan buku ajar muatan lokal yang kini diterapkan di sekolah-sekolah. Namun, ia menegaskan perlunya pembekalan kepada guru agar mampu menyampaikan materi seni budaya dengan baik. “Tidak hanya materi, tetapi metode pengajaran juga harus dikuasai para guru,” tegasnya.
Selain itu, Bupati Maluku Barat Daya melalui sambutan tersebut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan akademisi, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk memajukan kebudayaan. “Kerja sama ini adalah kunci untuk mempertahankan seni budaya lokal sebagai warisan nenek moyang yang berharga,” katanya.
Pentingnya Peran Guru
Kepada peserta kegiatan, Lelatobur berpesan agar mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh. “Anak-anak Maluku Barat Daya yang cinta budaya ada di tangan Bapak dan Ibu guru. Mari jadikan ini sebagai komitmen bersama untuk membangun generasi yang bangga pada identitas budayanya,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya juga menyampaikan terima kasih kepada para narasumber dan peserta yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. “Semoga hasil dari pelatihan ini membawa manfaat besar bagi masyarakat, khususnya anak-anak negeri yang kelak menjadi generasi penerus cinta budaya lokal,” pintanya.
Kegiatan ini lanjut Lelatobur menjadi bagian dari langkah strategis untuk melestarikan seni budaya Maluku Barat Daya, sekaligus memperkuat identitas budaya di tengah tantangan globalisasi,” Tutup Lelatobur