Kapendam XV/Pattimura Tegaskan Penerimaan Secaba PK TNI AD Gelombang II Tidak Ada Rekayasa

Ambon, CahayaLensa.com – Menanggapi pemberitaan dari salah satu media yang menyebutkan adanya dugaan rekayasa dalam pemeriksaan kesehatan peserta Calon Secaba PK TNI AD Gelombang II Kodam XV/Pattimura, Kapendam Kolonel Inf Heri Krisdianto menegaskan bahwa proses seleksi kesehatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu (7/12/2025), menanggapi klaim bahwa salah satu calon peserta gugur pada saat seleksi kesehatan karena infeksi saluran urine.

Kapendam menjelaskan bahwa keputusan hasil pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh panitia seleksi bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Pemeriksaan lanjutan, seperti Second Opinion, hanya berfungsi sebagai kontrol kesehatan individual tanpa mempengaruhi hasil akhir seleksi.

Lebih lanjut, Kapendam mengungkapkan bahwa dalam pemeriksaan urine, petugas medis mengambil sampel urine calon peserta untuk diuji menggunakan stick test. Jika ditemukan kelainan, pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis. Temuan seperti sel eritrosit (sel darah merah) atau sel leukosit (sel darah putih) melebihi batas normal akan menyebabkan calon peserta dinyatakan “TMS” (Tidak Memenuhi Syarat) dan tidak memenuhi kualifikasi untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya, termasuk tes fisik berat.

“Status Kesehatan (Stakes) IV atau TMS ini berarti calon peserta tidak memenuhi syarat untuk menjadi prajurit,” jelas Kapendam. “Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan calon prajurit dalam kondisi fisik yang optimal, terutama terkait dengan fungsi organ vital seperti ginjal.”

Kapendam juga menegaskan bahwa tidak ada unsur rekayasa dalam tes penerimaan prajurit, karena seluruh prosedur sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ia berharap proses seleksi ini dapat menghasilkan prajurit berkualitas untuk TNI AD.

Terkait dengan informasi yang disampaikan oleh salah satu anggotanya, yaitu Kaur Media (Lettu K), yang memberikan jawaban kurang tepat kepada wartawan, Kapendam mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan teguran dan pemahaman yang baik agar lebih hati-hati dalam memberikan informasi kepada media. Ia juga menekankan bahwa Pangdam akan bertindak tegas terhadap prajurit atau panitia yang terbukti menyalahgunakan wewenang.

“Semua sudah dijelaskan, dan kami mohon pengertian dari rekan-rekan media untuk bersabar. Intinya, proses seleksi ini telah dilaksanakan dengan transparansi dan profesionalisme,” kata Kapendam dengan senyum khasnya.

Pos terkait