Tual, SentralNusantara.com – Pemerintah Kota Tual menyatakan dukungannya terhadap pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 melalui peningkatan kinerja pembangunan di tingkat daerah. Komitmen ini disampaikan oleh Wali Kota Tual, Hi. A. Yani Renuat, saat menghadiri kegiatan SPM Awards Tahun Anggaran 2025 di Jakarta, Sabtu (23/5/2025).
Renuat menegaskan bahwa kontribusi daerah sangat menentukan keberhasilan target pembangunan nasional. Ia menyatakan, Pemkot Tual terus mengejar target kerja yang sejalan dengan kebijakan dan prioritas nasional demi mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Pemkot Tual terus mengejar target kerja guna mendukung kebijakan dan prioritas nasional,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri, Restuardy, dalam sosialisasi Inmendagri Nomor 2 Tahun 2025 secara virtual pada Kamis (10/4/2025), juga menekankan pentingnya peran strategis pemerintah daerah. Menurutnya, keberhasilan pembangunan nasional bergantung pada capaian target daerah yang harus selaras dengan RPJMN.
Restuardy menjelaskan bahwa penyelarasan antara RPJMD dan RPJMN menjadi langkah penting untuk menghindari tumpang tindih program serta memastikan efisiensi penggunaan sumber daya.
“Kita harus menyesuaikan muatan dalam Inmendagri ini sesuai dengan arahan Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029. Sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah menjadi elemen penting,” jelasnya.
Ia juga mendorong penguatan sistem monitoring dan evaluasi berbasis teknologi, optimalisasi anggaran daerah, partisipasi publik, serta penguatan data pembangunan sebagai kunci sukses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan nasional.
Selain itu, daerah juga diminta mendorong inovasi pembangunan, mulai dari pemanfaatan sumber daya lokal, pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif, hingga digitalisasi layanan publik.
Adapun target utama RPJMN 2025–2029 antara lain peningkatan pendapatan per kapita menuju negara maju, penurunan angka kemiskinan menjadi 4,5–5 persen, peningkatan Indeks Modal Manusia menjadi 0,59, serta pengurangan emisi karbon menuju net zero emission sebesar 45,17 persen pada 2029.
Restuardy menutup dengan menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi lintas sektor sebagai pilar utama pencapaian pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.