Ambon, SentralNusantara.com – Pemerintah Kota Ambon menyatakan dukungan penuh terhadap program strategis yang diinisiasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam rangka mewujudkan keamanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat di desa, pasar, dan sekolah.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas), yang bertujuan menekan angka stunting serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kota Ambon.
“Program ini juga mendukung prioritas Pemerintah Kota Ambon yang tertuang dalam 17 program strategis, terutama pada poin ke-14 tentang penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan, hibah, dan bantuan sosial,” kata Wattimena dalam sambutannya di Ruang Vlisingen, Balai Kota Ambon, Selasa (15/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa membangun ketahanan dan keamanan pangan dari tingkat terkecil seperti desa dan sekolah merupakan langkah penting untuk menjadikan Ambon sebagai kota yang sehat dan tangguh dari sisi konsumsi pangan.
Wattimena menekankan agar kerja sama yang telah ditandatangani bersama sekolah, pasar, dan instansi terkait tidak hanya menjadi formalitas semata. Ia meminta seluruh pihak menjalankan kolaborasi ini dengan tanggung jawab dan sesuai peran masing-masing.
“Sinergi semua pihak diperlukan agar sistem pengawasan dan edukasi pangan berjalan menyeluruh, mulai dari rumah tangga, restoran, rumah makan, hingga pelaku usaha mikro. Makanan yang dikonsumsi masyarakat harus benar-benar aman dan higienis,” tegasnya.
Wali kota juga mengusulkan pembentukan tim terpadu menjelang hari-hari besar keagamaan untuk melakukan pengawasan terhadap makanan dan jajanan yang dijual masyarakat. Tujuannya untuk mencegah keracunan dan memastikan kualitas pangan yang beredar tetap terjaga.
Sementara itu, Kepala BPOM Ambon, Tamran Ismail, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengawasan pangan tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga saja. Kolaborasi dari seluruh tingkatan pemerintahan, mulai dari pusat, provinsi, hingga desa, serta dukungan masyarakat, sangat penting.
BPOM sendiri telah meluncurkan tiga program terpadu dalam rangka advokasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Program tersebut mencakup pembinaan dan pengawasan pangan segar maupun olahan, termasuk produk usaha rumah tangga.
Pelatihan dan edukasi akan terus dilakukan kepada para pelaku usaha di desa dan kelurahan agar proses produksi makanan memenuhi standar sanitasi dan higienitas.
Tamran juga mengingatkan agar desa menggunakan anggaran secara tepat untuk mendukung ketahanan dan keamanan pangan. Ia menyebut kasus keracunan makanan sebelum Lebaran sebagai pelajaran penting bahwa tanpa pengawasan yang baik, pangan bisa menjadi sumber risiko bagi masyarakat.