Ambon, SentralNusantara.com –Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon memusnahkan 27 pucuk senjata api rakitan, 6.342 butir amunisi berbagai kaliber, serta sejumlah granat dan granat asap, sisa konflik di wilayah Maluku. Kegiatan pemusnahan berlangsung di Markas Komando Lantamal IX, Halong, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Wakil Komandan Lantamal IX, Kolonel Laut (P) Batos Laksono, mengatakan seluruh senjata dan amunisi tersebut merupakan hasil penyerahan sukarela masyarakat dari berbagai wilayah, seperti Kota Ambon, Maluku Barat Daya, hingga Seram Bagian Barat, sepanjang 2022 hingga 2025.
“Pemusnahan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan stabilitas keamanan di wilayah Maluku pascakonflik,” ujar Kolonel Batos.
Senjata laras panjang dan pendek dimusnahkan dengan cara dipotong menggunakan mesin pemotong. Sementara amunisi, yang terdiri dari kaliber 5 mm, 5,6 mm, dan 7,6 mm, dicampur dengan semen lalu ditanam di lokasi khusus sesuai prosedur standar pengamanan bahan peledak.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digelar serentak di berbagai daerah, melibatkan kolaborasi TNI AL, Polri, Polda Maluku, Badan Narkotika Nasional (BNN), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Maluku.
Kolonel Batos menegaskan pentingnya sinergi lintas instansi dalam menangani potensi ancaman keamanan akibat peredaran senjata ilegal. Ia juga menyampaikan bahwa penyerahan senjata oleh warga dilakukan tanpa proses hukum sebagai hasil dari pendekatan humanis aparat di lapangan.
“Terakhir, pada Januari 2025, kami menerima satu pucuk pistol rakitan dan 30 butir amunisi tajam dari warga,” ungkapnya.
Ia berharap langkah ini dapat memperkuat rasa aman di tengah masyarakat serta menjadi komitmen nyata bersama dalam menjaga perdamaian di wilayah yang pernah dilanda konflik sektarian tersebut.