“Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Kami turut bertanggung jawab dan merasakan duka mendalam bersama keluarga korban. Semoga para korban mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkap Watubun kepada SentralNusantara.com, Rabu malam.
Sebagai bentuk penghormatan dan tanggung jawab, Watubun memutuskan untuk tidak menghadiri pelantikan Penjabat Bupati Maluku Tenggara dan undangan DPRD Tual serta Maluku Tenggara pada 31 Oktober 2024.
“Kami mengimbau seluruh struktur partai, pendukung, dan calon kepala daerah di Provinsi Maluku serta 11 kabupaten/kota lainnya agar selalu waspada terhadap kondisi cuaca dan lingkungan serta mengutamakan keselamatan,” tandasnya.
Detail Insiden
Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIT ketika jembatan ambruk saat rombongan Andi Munaswir, calon Bupati Maluku Tengah, disambut dengan tarian hadrat oleh masyarakat Pulau Hatta. Tujuh korban tewas termasuk:
- Ruslan Hurasan, Ketua Tim Pemenangan Paslon Bupati Malteng Nomor Urut 3.
- Andan Nurbaiti, anggota DPRD Malteng dari Fraksi PKB.
- Amrin Wala alias Gono, Ketua RT 01 Negeri Kampung Baru.
- Musbai Raharusun, warga Pulau Hatta.
- Hasim Lapangan, warga Pulau Hatta.
- Hamim Lapangan, warga Pulau Hatta.
- Salina Ladjali, warga Pulau Hatta.
Kapolsek Pulau-pulau Banda, Iptu Abu Kasim Rahanyamtel, mengonfirmasi bahwa jembatan ambruk tiba-tiba, menyebabkan beberapa korban jatuh ke dalam air. Jasad almarhum Ruslan Hurasan dievakuasi ke Ambon, sementara Andan Nurbaiti dipulangkan ke Masohi, ibu kota Maluku Tengah.
Korban Luka-Luka
Selain korban tewas, beberapa orang mengalami luka-luka dan telah dievakuasi ke RSUD Banda di Pulau Neira. Korban luka berat meliputi Andi Zubaedah (warga Masohi), Ajan Hasan, Wasinta, dan Heni (warga Pulau Hatta), serta Arifin Lekembe dan Miftah Sabban (warga Desa Nusantara). Calon Bupati Andi Munaswir turut terluka, namun hanya mengalami cedera ringan.
Tragedi ini mengakibatkan kesedihan mendalam di tengah masyarakat Pulau Hatta.