Wali Kota Ambon Soroti Disiplin Sopir Angkot, Transportasi Online Jadi Pilihan Warga

Ambon, SentralNusantara.com – Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan bahwa rendahnya kedisiplinan sopir angkutan kota (angkot) menjadi penyebab utama menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi umum. Akibatnya, warga semakin banyak yang beralih ke layanan transportasi daring seperti ojek online dan aplikasi Maxim.

Pernyataan ini disampaikan Wattimena usai menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Ambon pada Senin (26/5/2025). Ia menyoroti perilaku sebagian besar sopir angkot yang tidak menjalankan trayek sesuai ketentuan, sehingga merugikan penumpang.

“Misalnya, warga dari Laha seharusnya bisa sampai ke kampung mereka, tapi sopir hanya mengantar sampai Tawiri. Itu menyulitkan, makanya warga beralih ke ojek online,” ujar Wattimena.

Wali Kota menilai keluhan sopir angkot terkait persaingan dengan transportasi daring tidak beralasan. Menurutnya, akar masalah justru terletak pada buruknya pelayanan angkot itu sendiri.

“Kalau pelayanan tidak baik, masyarakat pasti cari alternatif. Ini kenyataan di lapangan. Sopir angkot seharusnya introspeksi, bukan menyalahkan,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kota Ambon akan mengambil langkah tegas terhadap sopir yang membandel. Wattimena meminta Dinas Perhubungan untuk segera melakukan penertiban, termasuk kemungkinan pencabutan izin trayek bagi sopir yang melanggar.

Pemkot Ambon juga tengah mempertimbangkan penataan ulang sistem transportasi publik, termasuk opsi menyediakan armada transportasi milik pemerintah untuk trayek yang selama ini diabaikan.

“Warga berhak mendapat layanan yang layak. Kami akan pastikan setiap trayek dijalankan sesuai aturan, demi kenyamanan dan kemudahan mobilitas masyarakat,” pungkas Wattimena.

Kondisi ini membuat transportasi online semakin diminati masyarakat Ambon karena dinilai lebih praktis, cepat, dan dapat diandalkan.

Pos terkait