Pemda MBD Upayakan Kerjasama dengan UNHAS untuk Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Tiakur, SentralNusantara.com – Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) kini tengah menghadapi krisis tenaga medis spesialis. Rumah sakit di kabupaten ini mengalami kekosongan dokter spesialis anak dan spesialis kandungan (obstetri-ginekologi) setelah berakhirnya masa kontrak dokter spesialis anak pada awal tahun dan dokter kandungan pada Oktober lalu.

“Kami sementara membuat permintaan ke Kementerian Kesehatan dan juga menjajaki kerja sama dengan Universitas Hasanuddin (UNHAS). Rumah sakit sudah berupaya untuk mengontrak dokter spesialis dari UNHAS, baik dokter anak, bedah, kandungan, maupun penyakit dalam,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Maluku Barat Daya, Marthen Rahakbauw, di ruang kerjanya pada Jumat, (8/11/2024).

Rahakbauw menambahkan, upaya ini diharapkan dapat menghadirkan dokter spesialis pada tahun mendatang untuk melayani masyarakat di Maluku Barat Daya. “Jadi kemungkinan tahun depan sudah ada dokter spesialis untuk bisa melayani masyarakat yang ada di Maluku Barat Daya,” katanya.

Saat ini, pemerintah daerah juga sedang mengusahakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan UNHAS. Apabila Kementerian Kesehatan dapat mendistribusikan dokter spesialis, maka tenaga dari UNHAS akan dialihkan sesuai skema kontrak yang telah dirancang.

“Untuk rumah sakit, minimal dibutuhkan empat dokter spesialis utama: spesialis anak, kandungan, bedah, dan penyakit dalam,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa durasi kontrak para dokter akan ditentukan berdasarkan kesepakatan, umumnya antara satu hingga dua tahun.

Sebagai wilayah kepulauan yang terpencil, Kabupaten Maluku Barat Daya sangat membutuhkan kehadiran dokter spesialis, terutama untuk penanganan kasus-kasus darurat. Kekurangan tenaga medis ini menjadi tantangan utama bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi warganya.

“Masyarakat berharap upaya kami bersama Kementerian Kesehatan dan UNHAS dapat segera terealisasi, sehingga dokter-dokter spesialis bisa hadir melayani masyarakat di Maluku Barat Daya,” ungkap Rahakbauw.

Pemenuhan tenaga medis spesialis ini merupakan prioritas pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang kesehatan. Pemerintah daerah berharap kolaborasi dengan pemerintah pusat dan universitas terkemuka dapat mempercepat ketersediaan tenaga medis yang sangat dibutuhkan di wilayah ini,” tutupnya.

Pos terkait