Ambon, SentralNusantara. Com– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku menyambut baik rencana kedatangan satu unit kapal pengeruk sampah dari organisasi non-pemerintah (NGO) asal Perancis, The Sea Cleaner (TSC).
Kapal ini, yang disebut-sebut sebagai “Kapal Mabul 10” oleh pihak penggerak lokal, diharapkan menjadi solusi signifikan untuk mengatasi persoalan sampah di perairan Teluk Ambon yang kian mengkhawatirkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Drs. Roy C. Siauta, M.Si., menyatakan bahwa bantuan ini merupakan kabar baik setelah sebelumnya wacana bantuan serupa sempat terganjal.
”Kami sangat mengapresiasi bantuan kapal pengeruk sampah ini. Ini adalah langkah nyata dalam upaya kami mengatasi masalah sampah, terutama sampah plastik, yang sangat sulit diatasi di Teluk Ambon,” ujar Siauta Kamis 23 Oktober 2025.
Menurut keterangan yang diperoleh, kapal ini merupakan seri keempat dari kegiatan pembersihan yang dilakukan oleh NGO tersebut setelah Bali, Malaysia, dan kini Maluku (Ambon). Kapal yang lebih besar dari seri sebelumnya ini memiliki panjang sekitar 10 meter dan akan dikirim ke Maluku dalam bentuk kemasan kontainer.
”Rencananya, perakitan kapal akan dilakukan di Ambon pada bulan November. Kapal ini direncanakan akan diluncurkan bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, yakni 21 Februari, oleh Bapak Gubernur.”terangnya.
Selama tiga tahun pertama operasional, seluruh biaya operasional, termasuk penggajian karyawan yang bertugas di kapal, akan ditanggung penuh oleh pihak NGO. Setelah masa tiga tahun, kapal ini akan diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Lingkungan Hidup.
Siauta juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perhubungan, KSOP, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, untuk memastikan kelancaran operasional kapal.
”Prinsipnya, semua pihak yang hadir merespon positif dan siap membantu seluruh proses perizinan dan dukungan operasional. Bahkan, DLH dan Persampahan Kota Ambon telah bersedia menyediakan Pelabuhan TPI untuk tempat kapal ini bersandar.” Katanya.
Lebih lanjut, Siauta berharap kedatangan kapal ini, yang merupakan salah satu dari sedikit yang ada di Indonesia, dapat memberdayakan bank-bank sampah lokal di Kota Ambon.
“Sampah plastik yang diangkut kapal akan kami dorong untuk diberdayakan melalui bank-bank sampah yang ada di Maluku,” tutupnya, seraya berharap persoalan sampah di Teluk Ambon dapat teratasi, sehingga perairan teluk dapat dimanfaatkan maksimal untuk transportasi dan pariwisata.







