Tual, SentralNusantara.com – Penjabat Sekretaris Daerah Kota Tual, yang juga Sekretaris Tim Percepatan Pembangunan, mengumumkan ekspor perdana ikan hidup ke Hong Kong yang dijadwalkan pada 19 Januari 2025.
Pengiriman komoditas perikanan ini dilakukan melalui transportasi laut dan menjadi tonggak penting bagi sektor perikanan Kota Tual. Keberhasilan ini menambah daftar ekspor daerah setelah sebelumnya dua kali mengirim rumput laut ke Surabaya dalam dua bulan terakhir.
Ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui Bagi Hasil Devisa Ekspor pada tahun 2026, setelah terpenuhinya persyaratan administrasi pencatatan ekspor.
Selain ikan hidup, akhir Januari ini, Kota Tual bersama mitra juga menyiapkan ekspor ikan beku, udang, kepiting bakau, dan lobster dengan potensi volume mencapai 40 ton per bulan. Pengiriman akan dilakukan melalui kargo udara dari Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, transit di Makassar, sebelum menuju Taiwan.
Penjabat Sekda Kota Tual menekankan pentingnya kesinambungan ekspor dan menyebut bahwa pasar internasional telah tersedia berkat kerja sama dengan Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia di Sulawesi Selatan.
“Kerja sama ini memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam meningkatkan perekonomian serta mendukung kesejahteraan nelayan budidaya dan tangkap,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan pengusaha ekspor-impor untuk menjamin keberlanjutan program ekspor perikanan Kota Tual.
“Kami telah menjalin komunikasi langsung dengan importir di negara tujuan untuk memastikan kelangsungan ekspor,” tambahnya.
Dengan strategi ini, Kota Tual semakin kokoh sebagai pusat ekspor komoditas perikanan dan berambisi menjadi pusat ekonomi kelautan di kawasan timur Indonesia.