Ambon, SentralNusantara.com – Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan pentingnya transformasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai mitra strategis pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan. Pernyataan itu disampaikan saat membuka Konferensi Kota PGRI Ambon Masa Bakti XXIII Tahun 2025–2030, yang digelar pada Kamis, 19 Juni 2025, di Kota Ambon.
Mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”, konferensi ini menjadi forum penting bagi para guru untuk merumuskan arah dan kebijakan organisasi ke depan.
Dalam sambutannya, Wattimena mengingatkan bahwa sejak awal berdiri, PGRI telah menjadi simbol perjuangan guru Indonesia, tidak hanya dalam hal hak finansial, tetapi juga dalam menuntut penghargaan dan perlakuan adil bagi guru sebagai pilar utama pendidikan.
“Perjuangan hari ini bukan lagi hanya soal hak guru, tetapi bagaimana PGRI bisa bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Kota Ambon,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa transformasi PGRI sangat penting agar dapat menjawab tantangan sistem pendidikan yang semakin kompleks dan dinamis. Dalam konteks itu, ia memberikan apresiasi atas kontribusi guru-guru Kota Ambon yang telah mendorong peningkatan Indeks Pendidikan Tuntas Pratama hingga menembus angka 75 lebih.
Meski demikian, Wali Kota mengingatkan bahwa capaian tersebut belum cukup. Ia mendorong semua pihak, termasuk PGRI, untuk terus berinovasi dan memperkuat sinergi dalam meningkatkan kualitas literasi, numerasi, serta karakter peserta didik.
Wattimena juga berharap konferensi ini tidak hanya menjadi rutinitas formal, melainkan menjadi ajang strategis merumuskan program lima tahun ke depan yang konkret dan progresif, serta membawa dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme guru.
“PGRI harus menjadi organisasi yang kuat secara internal dan mampu memberikan pengaruh positif secara eksternal. Pemerintah kota mendukung penuh transformasi ini, dan kami berharap kepengurusan baru dapat bekerja dengan amanah dan profesional,” tegasnya.
Ia menambahkan, PGRI perlu membuka diri terhadap kolaborasi lintas sektor dan organisasi lain di Kota Ambon untuk mendukung visi kota sebagai daerah inklusif, toleran, dan berkelanjutan.
Di akhir sambutannya, Wali Kota menyampaikan harapan agar hasil konferensi dapat menjadi pijakan kokoh bagi PGRI dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, dengan pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan masa depan.