SKK Migas Pastikan Lifting Migas Akhir Tahun 2024 Berjalan Optimal

Ambon, SentralNusantara.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan pelaksanaan lifting migas pada akhir 2024 berjalan lancar dan optimal. Monitoring lifting akhir tahun dilakukan oleh Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, bersama manajemen SKK Migas di Integrated Operation Center (IOC), Jakarta, pada Selasa, 31 Desember 2024.

Dalam siaran pers yang diterima media di Ambon, 2 Januari 2025, disebutkan bahwa SKK Migas memantau seluruh aspek operasional, mulai dari kesiapan fasilitas, pemantauan kapal dan pipa, hingga pengelolaan stok di terminal-terminal migas di seluruh Indonesia.

Prioritas Lifting Akhir Tahun
Djoko Siswanto menegaskan tiga prioritas utama dalam pelaksanaan lifting akhir tahun:

  1. Keselamatan kerja – Seluruh aktivitas dilakukan dengan standar keselamatan tinggi untuk menghindari insiden.
  2. Keandalan fasilitas – Menghindari shutdown tak terencana yang dapat mengganggu operasional.
  3. Optimalisasi lifting – Menggunakan skenario terbaik untuk memperkecil gap antara target dan realisasi lifting 2024.

“Pencapaian target lifting menjadi dasar untuk kinerja tahun 2025. Jika awal tahun tidak optimal, tantangan ke depan akan semakin besar,” ujar Djoko.

Target dan Strategi 2025
Untuk tahun 2025, SKK Migas menetapkan target lifting migas sebesar 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), terdiri dari 605 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas 1.005 ribu BOEPD. Target ini didukung oleh program strategis seperti pengeboran masif, stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, serta penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Improved Oil Recovery (IOR).

Djoko menegaskan, pencapaian target tersebut adalah tanggung jawab bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Untuk itu, mekanisme reward and punishment akan diterapkan guna mendorong komitmen.

Industri Hulu Migas: Pilar Ketahanan Energi Nasional
Dengan tema tahun 2025, “Industri Hulu Migas, Pilar Ketahanan Energi Nasional,” SKK Migas menyoroti peran strategis sektor ini dalam mendukung kemandirian energi dan pembangunan berkelanjutan Indonesia.

Djoko menambahkan, “Industri hulu migas bukan hanya motor penggerak ekonomi, tetapi juga pilar penting untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan. Kami akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan KKKS untuk memperkuat posisi Indonesia di sektor energi global.”

Pengawasan Lapangan
Sebagai bagian dari monitoring intensif, SKK Migas mengerahkan personel ke 18 lokasi di wilayah operasi migas di seluruh Indonesia. Langkah ini bertujuan meminimalkan hambatan operasional dan memastikan target lifting akhir tahun tercapai.

Dengan strategi dan koordinasi yang kuat, SKK Migas optimistis dapat mendukung ketahanan energi nasional sekaligus menjawab tantangan industri hulu migas di tahun mendatang.

Pos terkait