Langgur, SentralNusantara.com – Persoalan-persoalan yang belakangan muncul di tengah masyarakat telah menarik perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra), demikian diungkapkan dalam sebuah rilis yang disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika setempat, Antonius Raharusun.
Dalam rilis tersebut dijelaskan bahwa Pj Bupati Jasmono telah mengambil langkah-langkah cepat dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan daerah pasca Pelaksanaan Pemilu 2024, khususnya dalam pelaksanaan pleno perhitungan suara. Langkah ini dilakukan bersama Forkompinda, aparat keamanan TNI dan Polri, tokoh adat, pimpinan umat beragama, dan elemen masyarakat lainnya.
Terlebih, terkait isu pemalangan di ruas jalan Jenderal Sudirman Langgur dan pemasangan Hawear (Sasi) di gedung KPUD Malra, Pj. Bupati Jasmono bersama Forkompinda dan aparat keamanan TNI dan Polri, tokoh adat, pimpinan umat beragama, telah melakukan koordinasi dan kolaborasi. Hasilnya, pada Selasa (12/3/2024), akses jalan yang sebelumnya ditutup berhasil dibuka kembali pada pukul 19.00 WIT oleh Orangkay Langgur Hyronimus Dumatubun.
Pj. Bupati Jasmono juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, serta menghindari terprovokasi oleh isu-isu yang dapat mengganggu stabilitas keamanan.
“Marilah kita bersama-sama dengan semangat falsafah hidup ‘ain ni ain vuut ain mehe ngifun manut ain mehe ni tilur’,” ujar Jasmono.
Beliau menambahkan, “Kita harus melawan provokator yang ingin menghancurkan tatanan hidup orang basudara di bumi Evav kabupaten Malra, terutama pada bulan Ramadhan dimana umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa dan umat Kristiani menjalankan masa Pra Paskah.”
Pj. Bupati juga menghimbau masyarakat Malra untuk segera melaporkan kepada aparat keamanan jika mengetahui informasi mengenai orang atau kelompok orang yang sengaja mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban agar dapat ditindak oleh aparat keamanan secara tegas.
“Marilah kita bersama-sama membangun citra daerah ini sebagai daerah yang damai, untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik,” tandas Jasmono.
Jasmono juga mengajak warga masyarakat untuk menciptakan Malra menjadi daerah yang ramah terhadap investor, sehingga dapat menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.