Pemkot Tual Digitalisasi Pasar Maren untuk Tingkatkan Daya Saing

Langgur, SentralNusantara.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menargetkan digitalisasi 1.000 pasar di Indonesia setiap tahunnya, sebuah inisiatif yang dimulai sejak 2022. Tujuan dari digitalisasi ini adalah untuk meningkatkan omzet pedagang pasar serta memperluas jangkauan pemasaran hingga ke pasar global.

Menanggapi target tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tual telah mempersiapkan langkah strategis untuk mendorong digitalisasi Pasar Maren Tual. Upaya ini termasuk reformasi dari sistem pembayaran tunai menjadi non-tunai menggunakan Quick Response Indonesia Standard (QRIS).

Penjabat (Pj) Wali Kota Tual, R. Afandy Hasannusi, menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan Membangun Jejaring Pasar Digital di Balroom Grand Vilia Hotel Langgur, Selasa (30/7/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan digitalisasi dalam perdagangan barang dan jasa di pasar rakyat di Kota Tual dan Maluku Tenggara (Malra).

Hasannusi menjelaskan pentingnya adaptasi teknologi digital untuk tidak tertinggal dalam persaingan pasar. Ia mengungkapkan bahwa meskipun pasar modern dan e-commerce semakin populer, digitalisasi pasar tradisional seperti Pasar Maren Tual adalah kunci untuk menjaga daya saing.

Saat ini, 40% pedagang di Pasar Maren Tual telah menggunakan QRIS, meskipun pemanfaatannya masih rendah. Penerapan sistem digital pada pembayaran retribusi pasar telah menunjukkan peningkatan signifikan, dengan pendapatan retribusi meningkat dari Rp. 875.324.500 pada tahun 2020 menjadi Rp. 1.900.928.187.

Hasannusi menekankan tiga hal penting untuk digitalisasi pasar: ketersediaan sistem yang terpadu, penempatan SDM berintegritas, dan pelaksanaan yang berkesinambungan. Dengan digitalisasi, diharapkan pelaku usaha pasar dapat memanfaatkan pemasaran digital, e-payment, serta pengiriman barang dengan lebih efisien.

Pos terkait