Langgur, SentralNusantara.com – Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Jasmono, menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengelola potensi desa sebagai upaya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam pembukaan Musrenbang Kecamatan Kei Kecil di Aula Kantor Bupati Malra, Rabu (28/2/2024), Jasmono menyatakan bahwa peningkatan kualitas hidup dan sumber daya manusia, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan penanggulangan kemiskinan, harus menjadi perhatian bersama,” ungkapnya.
Menurut Jasmono, pengelolaan potensi desa secara kreatif dan inovatif dapat menjadi solusi dalam penanggulangan kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan di Malra mengalami kenaikan pada 2023, kebijakan daerah harus difokuskan pada pemberdayaan masyarakat.
“Kita berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan dengan melibatkan sektor-sektor pemberdayaan seperti perikanan, pertanian, perindustrian, koperasi, dan UMKM,” katanya.
Jasmono menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan hanya bisa dilakukan melalui pemberdayaan. Masyarakat miskin perlu diidentifikasi, direkrut, dibina, dan didampingi untuk mendapatkan akses modal dan pemasaran hasil produksi.
“Tidak cukup hanya memberikan bantuan sosial, kita harus mendorong masyarakat untuk mandiri. Pemerintah memfasilitasi, bukan hanya memberikan ikan, tetapi juga memberikan kailnya,” tandasnya.
Dalam konteks peningkatan kesejahteraan, Jasmono menyebut bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Tenggara pada 2023 telah meningkat menjadi 67,57. Namun, masih ada beberapa permasalahan yang perlu ditangani, terutama dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
“Ke depan, pemerintah akan lebih mendorong inovasi pelayanan digital dari pusat hingga desa. Digitalisasi pelayanan di desa adalah keharusan, dan Dinas Komunikasi dan Informatika akan memberikan pendampingan agar pemerintahan desa mampu menjalankan pelayanan secara lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Jasmono menambahkan bahwa pembangunan hanya akan berhasil dengan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, termasuk pemerintah desa, pemuda, lembaga kemasyarakatan, unsur keagamaan, dan adat. Sinergi antara semua pihak akan menjadi kunci kemajuan daerah, dimulai dari partisipasi dalam perencanaan pembangunan.