“Masyarakat tidak perlu panik. Kami sudah melakukan pengecekan langsung di delapan agen dan pangkalan minyak, dan stok masih dalam keadaan baik,” ujar Loppies saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung D Balai Kota, pada Rabu (11/12).
Loppies menambahkan, kelangkaan yang terjadi di beberapa titik disebabkan oleh keterlambatan setoran dari agen, yang mengakibatkan penundaan dalam proses pendropingan minyak. “Stok minyak tanah itu masih ada, dan Pertamina telah menjamin bahwa pasokan akan tetap terjaga hingga Natal nanti,” terangnya.
Untuk memastikan pasokan tetap lancar, Disperindag telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk menambah stok minyak tanah menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Loppies juga menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan tidak ada praktik penimbunan di pangkalan. “Jika ditemukan penimbunan, pangkalan akan dikenakan sanksi berat, termasuk pencabutan izin,” katanya.
Selain itu, salah satu agen yang dihubungi Loppies mengonfirmasi bahwa kelangkaan yang terjadi di pangkalan disebabkan oleh belum dilakukan penyetoran. Namun, mereka mendapat informasi dari Pertamina bahwa stok akan segera ditambah sesuai dengan kebutuhan masing-masing agen.
“Dengan penambahan stok ini, diharapkan kelangkaan di pasar dapat teratasi dan masyarakat tidak perlu khawatir,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh Disperindag dan Pertamina, diharapkan pasokan minyak tanah di Kota Ambon akan tetap stabil selama musim liburan Nataru.