Ambon, SentralNusantara.com – Kecamatan Sirimau menjadi lokasi keempat pelaksanaan Amboina Jukulele Festival, sebuah ajang pelestarian budaya musik lokal yang digelar pada Kamis, 24 Juli 2025, di Taman Budaya Karang Panjang Ambon.
Sebanyak 13 peserta yang berasal dari kalangan anak-anak usia 7 hingga 15 tahun ambil bagian dalam festival tersebut. Acara dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekretariat Kota Ambon, Dra. Selly S.P. Kalahatu, M.Si, mewakili Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena.
Dalam sambutan tertulisnya, Wali Kota menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga merupakan wadah penting untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya, khususnya alat musik jukulele, yang telah menjadi bagian dari identitas Ambon sebagai Kota Musik Dunia.
“Amboina Jukulele Festival bukan sekadar kompetisi. Ini adalah bentuk nyata dari upaya kita menjaga eksistensi musik lokal dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri,” tulis Wattimena dalam sambutan yang dibacakan Kalahatu.
Wali Kota juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas dan kebersamaan dalam setiap kegiatan seni dan budaya, terutama yang melibatkan generasi muda.
“Kemenangan dan kekalahan adalah hal yang biasa dalam sebuah lomba. Yang paling penting adalah bagaimana kita terus menjaga dan menghargai nilai-nilai budaya serta menjadikan kegiatan ini sebagai sarana belajar dan berbagi,” tegasnya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan pelatih, serta mengajak semua pihak untuk menjadikan festival ini sebagai momentum mempererat persatuan, persaudaraan, dan pelestarian musik jukulele sebagai bagian dari kekayaan budaya Kota Ambon.
“Selamat bertanding kepada para peserta. Tunjukkan penampilan terbaik, dan jadikanlah festival ini sebagai ruang untuk bertumbuh dalam semangat musik dan budaya,” tutupnya.
