Wagub Maluku Ajak Pemuda Muhammadiyah Jadi Mitra Strategis Pembangunan Daerah

Ambon, SentralNusantara.com — Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada acara Pengukuhan dan Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Pemuda Muhammadiyah Maluku Periode 2025–2029 di Aula Lantai 9 Hotel Zets, Ambon, Jumat (7/11/2025).

Dalam sambutannya, Wagub Vanath menyampaikan apresiasi kepada para pengurus yang baru dilantik. Ia berharap semangat dan dedikasi Pemuda Muhammadiyah menjadi energi baru dalam membangun Maluku.

“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus yang baru dilantik. Semoga amanah ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab, keikhlasan, dan semangat pengabdian,” ujarnya.

Vanath menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki peran besar dalam sejarah bangsa dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam memajukan masyarakat. Karena itu, Pemuda Muhammadiyah di Maluku diharapkan menjadi kekuatan moral dan sosial dalam pembangunan daerah.

“Muhammadiyah sudah menjadi bagian penting dari sejarah bangsa. Saya berharap Pemuda Muhammadiyah dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung program pembangunan, serta menjadi pelopor gerakan yang mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Wagub menyoroti pendidikan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi daerah. Ia menyebut, keberadaan ribuan mahasiswa di Maluku memiliki dampak besar terhadap perputaran ekonomi masyarakat.

Menurut data yang disampaikannya, terdapat sekitar 30 ribu mahasiswa di Ambon yang menghabiskan rata-rata Rp2,5 juta per bulan untuk biaya hidup, dengan total perputaran uang mencapai Rp75 miliar per bulan atau Rp900 miliar per tahun. Jika dihitung untuk seluruh Maluku dengan 100 ribu mahasiswa, nilainya bisa mencapai Rp2,4 triliun per tahun.

“Menjaga agar anak-anak kita tetap belajar di Maluku adalah langkah strategis memperkuat ekonomi daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan, keamanan dan kualitas pendidikan perlu dijaga agar masyarakat percaya menyekolahkan anak-anaknya di daerah sendiri.

Selain pendidikan, Vanath juga menyoroti pertanian sebagai kekuatan ekonomi masa depan. Ia menilai sektor ini tidak dapat digantikan oleh teknologi dan memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik.

“Saya berasal dari keluarga petani. Saya yakin pertanian adalah sektor masa depan yang tak tergantikan oleh teknologi apa pun,” ujarnya.

Wagub mencontohkan tren global di mana produk berbasis santan mulai menggantikan susu di industri minuman seperti Luckin Coffee di Tiongkok. Hal ini, katanya, membuka peluang besar bagi pengembangan produk turunan kelapa di Maluku.

“Dunia mulai beralih ke santan. Ini peluang besar bagi Maluku,” tegasnya.

Lebih lanjut, Vanath memaparkan program perkebunan kakao berbasis pemberdayaan masyarakat yang tengah disiapkan Pemerintah Provinsi Maluku. Dalam program ini, setiap petani akan mendapatkan satu hektare lahan, bibit, pendampingan, serta insentif Rp1,5 juta per bulan selama dua tahun pertama.

Jika target 5.000 hektare dapat direalisasikan, nilai ekonomi yang dihasilkan diperkirakan mencapai lebih dari Rp1,2 triliun per tahun, langsung tersebar di tangan masyarakat.

“Setelah dua tahun masa tanam dan perawatan, petani bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp5 juta per minggu atau Rp20 juta per bulan,” jelasnya.

Vanath berharap program tersebut mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap profesi petani.

“Kita ingin ubah mindset bahwa petani bukan profesi rendahan, tapi profesi produktif dan terhormat,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Wagub mengajak Pemuda Muhammadiyah untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah. Ia menegaskan pentingnya membangun Maluku di atas fondasi ekonomi yang kuat, bukan hanya bergantung pada dana transfer pusat.

“Dengan dukungan Pemuda Muhammadiyah, sektor pendidikan dan pertanian dapat menjadi dua pilar utama penggerak ekonomi rakyat yang berkelanjutan,” ujarnya.

“Semoga kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan organisasi kepemudaan seperti Muhammadiyah membawa Maluku menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” pungkasnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Dzulfikar Ahmad Tawala, yang juga Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah; Najih Prasetyo selaku Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah; Dr. H. Moh. Taib Hunsou Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku; serta perwakilan TNI–Polri, Pemkot Ambon, Bawaslu, Kemenag, MUI, dan organisasi kepemudaan Cipayung.

Pos terkait