Ambon, SentralNusantara.com – SD Negeri 90 Wayame Ambon memulai pelaksanaan Ujian Satuan Pendidikan (USP) hari ini, Senin (19/5), dengan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
Ujian yang dirancang berbasis online ini diikuti oleh 17 peserta didik dari dua komunitas agama, yakni Islam dan Kristen Protestan.
Kepala SD Negeri 90 Wayame, Rizal, S.Pd., dalam keterangannya kepada media Senin 19 Mei menjelaskan bahwa ujian dirancang menggunakan perangkat Chromebook dengan dukungan akses internet yang memadai. Namun, di lapangan, terjadi kendala teknis berupa gangguan pada akun belajar peserta didik.
“Sebagian besar akun tidak dapat mengakses soal secara online meskipun telah dicoba beberapa kali,” ungkap Rizal.
Akibat gangguan tersebut, pihak sekolah bersama wali kelas dan pengawas ruang mengambil kebijakan darurat dengan mengganti metode ujian menjadi mode offline menggunakan naskah soal cetak.
“Kami segera mendistribusikan soal dalam bentuk kertas agar ujian tetap bisa berlangsung tanpa mengorbankan waktu,” tambahnya.
Awalnya, sekolah merencanakan dua mata pelajaran diujikan hari ini. Namun karena waktu banyak tersita oleh kendala teknis, hanya satu mata pelajaran yang dapat diujikan. Rizal berharap keesokan harinya pelaksanaan bisa kembali normal, dengan opsi pengujian akun menggunakan Gmail biasa sebagai alternatif akses, mengingat satu perangkat hanya bisa digunakan untuk satu akun.
Jika uji coba akun alternatif tetap menemui hambatan, maka sekolah akan melanjutkan USP dengan metode offline.
“Kami menyadari bahwa antisipasi terhadap kemungkinan teknis ini belum maksimal. Ke depan, opsi penggandaan naskah soal akan menjadi cadangan utama jika sistem daring kembali bermasalah,” tutup Rizal.
Pelaksanaan USP ini diikuti oleh 17 siswa kelas VI tahun ajaran 2024–2025. Sekolah berharap seluruh siswa tetap dapat mengikuti ujian dengan lancar, baik melalui sistem online maupun offline.